Warung sembako adalah tempat bagi banyak orang membeli barang kebutuhan sehari-hari. Gula, sabun, teh, kopi, makanan kecil adalah sebagian dari kebutuhan setiap hari yang di pakai habis.Bagi banyak orang yang awam dengan bisnis kecil ini, mungkin tidak dapat melihat keuntungannya secara langsung.Barang-barang yang dijual terlihat sangat sepele. Padahal, jika dihitung-hitung dengan cermat, warung dapat menghasilkan pendapatan yang biasa diterima oleh pekerjaan dengan level supervisor/manajer.Ya, sebuah warung sembako bisa menghasilkan pendapatan sampai dengan 5,5 juta Rupiah per bulan. Warung bisa menjadi tumpuan hidup banyak orang yang gigih dan pekerja keras.Modal awal warung yang dibangun oleh Gunawan Pramadianto adalah Rp. 10 juta saja.Uang tersebut dihabiskannya untuk mengisi warungnya. Semua barang kebutuhan sehari-hari seperti mie instan, sabun, obat-obatan, minuman gallon, elpiji dan sebagainya. Stok barang yang disiapkannya memang tidak berlebih agar jenis barang yang ada di warung tetap lengkap dan bervariasi.Setiap jenis barang hanya disiapkan sejumlah 2 kali dari jumlah barang yang terjual setiap hari. Hal tersebut tidak menyebabkan beberapa jenis barang saja yang tersimpan di warung, melainkan jumlah yang merata untuk setiap barang yang dijual.Dari selisih harga beli barang di toko grosir dengan harga jual barang tersebut, Gunawan mendapatkan keuntungan bersih 5,5 juta rupiah perbulan. Pendapatan tersebut termasuk dari penjualan pulsa yang memberikan keutungan sekitar Rp. 35.000/hari.Jika ada yang bertanya, kok bisa dengan modal 10 jt menghasilkan pendapatan Rp. 5,5 jt per bulan, itu berasal dari omset prata-rata warung sembakonya yang bisa mencapai 1,2 juta rupiah belum termasuk omset penjualan pulsa.Margin keuntungan yang diambil sekitar 10-15%.
Tips dari Gunawan Pramadianto dalam mengelola warung sembakonya adalah seperti ini :
Pertama, Beliau menerapkan sistem buffer stock dari barang yang dijual yang artinya stock barang tidak perlu banyak yang penting barang lengkap.Rumusnya Jumlah Penjualan/hari X 2.Contohnya, penjualan rokok merk Y adalah 5 bungkus per hari. Maka Anda tidak perlu menyediakan stock sampai 20 bungkus, cukup 10 bungkus saja, karena jika stok terlalu banyak akan memakan modal usaha kita.Lebih baik sisa modal usaha bisa diputar untuk berbelanja barang lain untuk melengkapi warung.Untuk mendapatkan barang ada dua cara, membeli sendiri ke grosir dan ada juga barang yang diantar oleh distributor.Untuk belanja ke grosir, dilakukan setiap hari, bahkan sehari bisa 2 kali jika keadaan warung sedang ramai. Untuk barang dari distributor biasanya mereka datang satu minggu sekali (rokok, minuman ringan, sabun dll), tetapi ada juga yang setiap 10 hari (air galon dll) dan 14 (es krim, dll) hari sekali.Barang yang di beli harus dibayar tunai, kecuali beberapa pemasok makanan kecil meggunakan cara titip, Gunawan Pramadianto hanya bayar yang lakunya saja.
Tips kedua yang dibagikan oleh Gunawan Pramadianto adalah selalu murah senyum dan mengucapkan terima kasih kepada pelanggan.
Tips ketiga menurut Gunawan Pramadianto adalah sebagai pemilik usaha warung sembako kita tidak boleh lupa sedekah.
Jam buka warungnya dari jam 5.30 s.d 23.00, kecuali malam minggu/libur tutup jam 24.00. Pembeli pagi didominasi oleh ibu-ibu, siang sampai sore oleh anak-anak, malam oleh remaja dan bapak-bapak.
Untuk menjaga warung sembakonya, beliau bergantian dengan istrinya. Pagi adalah tugas beliau, siang sampai sore (pada waktu ini Gunawan Pramadianto pergi ke pasar dan istirahat) adalah tugas istri, malam kembali menjadi tugas beliau lagi.
Jika seorang Gunawan Pramadianto bisa menjadi pengusaha dengan bermodalkan uang Rp. 10 juta, anda pun pasti bisa menjadi pengusaha warung yang sukses.Anda berani ?
(usahakecilmodalkecil.com / GM.Susanto)